Langsung ke konten utama

Maafkan diri ini


Maafkan diri ini,yang tanpa sadarnya menuturkan kata-kata, kata-kata yang tidak sepantasnya ku ucapkan.

Maafkan diri ini, yang tanpa sadarnya memberi isyarat mengusik ruang nyamanmu.

Hingga kau memilih pergi membawa serta luka yang menggerogoti hati.

Maafkan


           


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fatamorgana

Kau datang dengan kata-kata manis  Kau datang membawa janji-janji indah  Kau menghampiriku dengan ucapan cinta. Namun cintamu hanyalah fatamorgana bagaiku, semuanya kosong. Aku mencintai dengan sepenuh hati  Tapi yang kau berikan hanyalah amarah dan hasrat. Kau anggap cinta itu tak lebih dari tubuhku, seakan-akan bergantung pada materi yang kau miliki. Aku menyimpan derita yang menghujam jiwa. Jeritan luka ini, bak tornado yang berputar dengan keras, menggucang tiap sendi yang rapuh. Hingga menyisakan luka yang tak terkatakan Aku benci mencintaimu. Kau gagak hitam yang terbang dengan dusta. Tidak pernah tahu apa arti cinta yang sesungguhnya. Selamat tinggal. Aku pergi, membawa cinta yang tidak lagi kau miliki.                     @feni_rene  Bojonegoro 12 September 2024

Si bodoh

Si Bodoh   Si bodoh, mencintai dengan seluruh jiwanya, tanpa ragu. Aku sibuk sayang, percayalah aku sangat mencintaimu . Si bodoh  tersenyum lembut, mengabaikan jeritan kecil di hatinya.Setiap kata dari lelaki itu adalah firman baginya.  Si bodoh, tiada pernah tanpa sebab untuk memaafkan, membenarkan kebohongan-kebohongan yang sudah jelas, tak pernah ia pertanyakan, tak pernah ia ragukan dan lebih memilih untuk buta.  Si bodoh, mencintai tanpa batas, hingga kehilangan dirinya sendiri. ia memuja lelaki yang tak pernah benar-benar ada, tatkala ia lupa cara untuk memuja dirinya sendiri.  Si bodoh, bukan karena tak berdaya. Namun karena cintanya begitu megah. Hingga ia tenggelam, lupa bahwa cinta sejati berakar dari mencintai dirinya sendiri. @ Feni_Rene  Malang,2024

Kasih

Aku merasa ada kasih yang tulus hadir belakang ini dalam hidupku. Kasih itu menenangkan, menghangatkan, bahkan kasih itu membuatku dihargai dan diinginkan. Kasih itu memberikan kebahagiaan untukku. Aku mensyukuri dan menikmatinya. Tapi ada keraguan  dalam diriku. Apakah aku mengeksplorasinya ataukah aku tetap diam pada ketidakpastian yang semakin hari membuatku semakin terombang-ambing.